Senin, 17 Juni 2013

WhatsApp Bakal Diblokir Arab Saudi Jelang Puasa  
 Dubai - Arab Saudi berencana memblokir aplikasi komunikasi berbasis Internet, WhatsApp, dalam beberapa minggu mendatang jika perusahaan berbasis di Amerika itu tidak memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh regulator telekomunikasi kerajaan.

Bulan ini Komisi Teknologi Komunikasi dan Informasi (CITC) Arab Saudi melarang Viber, aplikasi serupa WhatsApp. Alasannya, Viber sulit dipantau dan mengurangi pendapatan perusahaan telekomunikasi dari keuntungan panggilan dan kiriman teks internasional.

Kerajaan tampaknya berusaha untuk lebih mengontrol dunia maya saat penggunaan Internet dan ponsel cerdas semakin melonjak. Pelonjakan itu sebagian akibat hukum ketat yang membatasi kesempatan setiap orang untuk bercampur secara pribadi.

"Kami telah berkomunikasi dengan WhatsApp dan platform komunikasi sejenis lainnya untuk bekerja sama dan mematuhi aturan penyedia telekomunikasi Saudi, tetapi belum ada yang datang," kata Abdullah Al-Darrab, Gubernur CITC kepada Arab News. Al-Darrab mengatakan Viber diblokir pekan lalu karena ketidakpatuhan, sedangkan WhatsApp dan Skype masuk dalam daftar berikutnya.

Ketika ditanya kapan layanan WhatsApp akan diblokir, Kepala CITC mengatakan hal itu sangat mungkin terjadi sebelum bulan suci Ramadan yang diperkirakan akan dimulai pada 9 Juli.

Regulator mengeluarkan instruksi pada bulan Maret yang mengatakan aplikasi seperti Viber, WhatsApp, dan Skype melanggar hukum setempat. Media lokal melaporkan pada waktu itu bahwa tiga operator utama Arab Saudi, yakni Saudi Telecom Co, Etihad Etisalat (Mobily), dan Zain Saudi telah diminta untuk memberitahu CITC jika mereka mampu memantau atau memblokir aplikasi tersebut.

Penetrasi ponsel tumbuh 188 persen pada akhir 2012, menurut data CITC. Arab Saudi kini memiliki 15,8 juta pelanggan Internet dan rata-rata pengguna menonton tiga kali lebih banyak video online per hari dibandingkan dengan pelanggan Internet di Amerika Serikat, menurut YouTube.

Panggilan dan teks internasional konvensional adalah penghasil laba operator telekomunikasi di Arab Saudi, yang menjadi tuan rumah bagi sekitar sembilan juta ekspatriat. Para pekerja asing semakin banyak menggunakan aplikasi berbasis Internet seperti Viber untuk berkomunikasi dengan kerabat di negara-negara lain, menurut para analis.

0 komentar:

Posting Komentar